BeritaIndustri Pertambangan

Aksi Penutupan Jalan Hauling PT BDM Terus Berlanjut

tanah-adat1-
Ilustrasi pemblokiran jalan masyarakat Adat di Maluku Utara, protes terhadap wilayah tambang PT Weda Bay Nickel karena kampung mereka menjadi wilayah tambang. Foto Mongabay.com)

MOROWALI – Hingga Kamis (12/5/2016), ratusan warga masih terus melakukan penutupan jalan hauling PT Bintang Delapan Mineral (PT BDM) di Desa Bahomakmur, Kecamatan Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah.

Pasalnya, sejak kemarin hingga Kamis pagi tadi, belum ada itikad baik pihak perusahaan untuk bertemu dan memberi keterangan terkait tindakan penebangan pohon sengon milik warga Desa Bahomakmur itu.

“Pohon sengon warga yang di tebangi hingga pagi tadi telah berjumlah 215 pohon,” ungkap Sabar, Kades Bahomakmur, Kamis (12/5/2016) via SMS.

Karane kesal dengan tindakan BDM, masyarakat mulai menutup jalan pada Kamis pagi sejak pukul 09.00 Wita dengan kayu-kayu sengon bekas tebangan.

Untuk diketahui, jalan hauling yang dibangun PT BDM persis berada di tengah Desa Bahomakmur, awalnya terjadi pembebasan lahan seluas 15 meter untuk pembangunan jalan hauling.

“Tetapi faktanya sejak awal pembangunan jalan hauling bukan 15 meter lebarnya, melainkan 26 meter. Padahal tanah-tanah tersebut adalah tanah bersertifikat milik masyarakat yang terbit sejak tahun 1995,” kata Syahruddin Ariestal Douw, Direktur Jatam Sulteng ditemui terpisah.

Etal-sapaanya- mendesak Pemerintah Daerah segera melakukan evaluasi terhadap PT BDM karena dalam berinvestasi kurang menghargai hak azasi warga desa Bahomakmur.

Seentara itu, dihubungi terpisah, Bupati Morowali H Anwar Hafid melalui pesan pendek kepada mengatakan bahwa dirinya sudah memerintahkan Camat Bahodopi untuk mengecek di lapangan.

“Saya sudah perintahkan camat untuk mengecek di lapangan sekalian untuk memastikan sumber permasalahan untuk bahan proses lebih lanjut,” tulisnya. (j.rizal)

Sumber: beritapalu.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *