Potensi Hutan Kritis Di Sulteng Sejuta Hektare

Palu, Pejabat Dinas Kehutanan Sulawesi Tengah Susilowati menyatakan, pemerintah hanya mampu merehabilitasi hutan seluas 15 ribu hektare per tahun padahal potensi lahan kritis di provinsi ini mencapai satu juta hektare.

“Butuh waktu 50 tahun lebih untuk rehabilitasi hutan kita. Mungkin saya sudah meninggal belum selesai juga,” kata Susilowati di Palu, Sabtu.

Kepala Bidang Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dinas Kehutanan Sulawesi Tengah ini mengatakan potensi hutan kritis itu tersebar di berbagai kabupaten di provinsi ini.

Olehnya, dia juga mengajak masyarakat untuk menjaga dan melestarikan hutan agar tidak kritis.

Saat ini luas hutan di Sulawesi Tengah mencapai 4,1 juta hektare yang tersebar di 10 kabupaten dan satu kota. Dari luas tersebut, terdapat 288,5 ribu hektare lahan kritis.

Dia juga mendukung program Pengurangan Emisi dari Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD) yang yang akan dilakukan di sejumlah negara Asia dan Amerika Latin, termasuk Indonesia.

Program REDD itu adalah inisiasi dari negara-negara Eropa dan Amerika guna mengurangi dampak pemanasan global dengan bekerja sama dengan negara pemilik hutan agar menjaga dan merawatnya.

Menurutnya, Indonesia sudah melakukan usaha-usaha seperti yang program REDD inginkan, yakni dengan menanam pohon kembali atau tebang pilih pohon.

Susilowati berharap program REDD yang kemungkinan besar akan dilaksanakan di Indonesia bisa bermanfaat kepada masyarakat, tidak hanya golongan tertentu saja.

Sementara itu, Azmi Sirajuddin, seorang pemantau REDD mengajak masyarakat untuk aktif mencatat kerusakan-kerusakan hutan dan melaporkannya kepada pihak berwenang agar segera diperbaiki.

Menurutnya, saat ini masyarakat kurang peduli terhadap kerusakan hutan dan lingkungan meski itu ada di depan mata mereka, seperti yang terjadi di sejumlah lahan pertambangan atau perkebunan yang sebelumnya adalah hutan.

“Mungkin saja aktivitas pertambangan itu justru menguntungkan masyarakat secara ekonomi sehingga kerusakan hutan dibiarkan,” kata Azmi.(SKD

 

Sumber: Antaranews