Ibu-ibu Labota Menuntut Tanggung Jawab Lingkungan PT. IMIP
Morowali — Dua hari lalu puluhan warga menggelar aksi yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Desa Labota Sadar Lingkungan (GMDLSL), menuntut PT. Indonesia Morowali Industrial Park (PT.IMIP), agar bertangung jawab terhadap dampak lingkungan dari aktivitas terminal khusus (TERSUS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) pada hari Kamis 18 Juli 2014. Aksi massa ini berlangsung di pintu masuk TERSUS PT.IMIP.
Menurut Koordinator Lapangan (Korlap) kehadiran industri dan hilirisasi nikel menciptakan dampak lingkungan menjadi semakin parah. Hal ini menurutnya berdasarkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKHL), bahwa kualitas laut dan sungai di sekitar kawasan banyak parameter yang melebihi standar baku.
“Dampak lingkungan yang tidak berkesudahan masif terjadi dalam kawasan PT.IMIP. Hal ini membuat kami sebagai masyarakat Labota sudah tidak aman untuk tetap tinggal diam apalagi dampak langsung dari hadirnya jety atau TERSUS dan PLTU yang setiap kali produksi menghasilkan getaran, kebisingan paling parahnya polusi.” Begitu ungkap Udin selaku Korlap.
Pemerintah setempat tidak melakukan tindakan apapun dalam penyelesaian masalah yang telah dihadapi oleh warga Desa Labota. Pihak pimpinan PT.IMIP selama aksi berlangsung hingga penutupan jalan provinsi tidak kunjung datang menemui masa aksi.
Udin juga menyampaikan bahwa pihak perusahaan–dalam hal ini pimpinan PT.IMIP–tidak ada keinginan menemui massa aksi. Tindakan ini dianggap tidak kooperatif. Sehingga mereka sangat menyayangkannya, padahal terhadap aktivitas industri PT. IMIP setiap hari dilakukan.
Terakhir Udin menambahkan “seharusnya PT.IMIP bisa bertanggung jawab terhadap dampak yang ditimbulkan hari ini, karena masi banyak masalah lingkungan lainnya yang harus diselesaikan. Tapi masalah lingkungan ini menjadi fokus kita, apalagi kami sebagai masyarakat Labota setiap harinya merasakan dampak dari aktivitas PT.IMIP. Ironisnya pemerintah ikut berdiam diri tidak melakukan tindakan apapun untuk merespon keluhan masyarakat Labota yang terdampak langsung dari hadirnya PLTU dan TERSUS.“
Sumber: akun Instagram klk_morowali