Seputar Rakyat

Seputar Rakyat Edisi 6 2003: TNLL Perlu Paradigma Baru

Sidang Pembaca yang budiman…

Taman Nasional Lore Lindu (TNLL) memang tak perna sepih dari konflik. Ketegangan antara masyarakat yang tinggal di sekitar Taman Nasional Lore Lindu dengan pengelola kawasan konservasi itu sudah berlangsung sejak penetapan kawasan itu pada tahun 1993.

Jauh sebelumnya, ketika masih berstatus calon taman nasional, konflik juga sudah berlangsung keras. Pemicu utamanya adalah hilangnya kesempatan masyarakat memasuki kawasan itu untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari.

Sejak pertengahan 1970-an, keleluasaan itu berubah menjadi larangan. Korban pun berjatuhan. Dan masyarakat yang berdiam di dalam dan sekitar kawasan itu yang selalu menjadi korban.

Biangnya adalah paradigma pengelolaan TNLL yang sedikit sekali memberikan perhatian pada masyarakat di sekitar TNLL. Orang Katu dan Dodolo direkomendasikan untuk dipindahkan karena dianggap mengancam kehidupan pertumbuhan satwa dan tanaman di TNLL.

Berbagai kelembagaan dan pengetahuan mereka yang telah teruji selama ratusan tahun mampu menjaga kawasan tersebut dinihilkan pengelola TNLL.

Apa yang terjadi? Model pengelolaan TNLL telah melahirkan sejumlah bom waktu yang setiap saa siap meledak. Terbukti, dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, 4000 ha TNLL telah disulap menjadi lahan pertanian & pemukiman.

Bagaimana pun kebijakan dan praktek pengelolaan TNLL yang lebih banyak membuahkan pertentangan patut dipertanyakan kembali. Adalah sangat penting untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengambil peran dalam pengelolaan taman nasional, dibandingkan dengan menaruh curiga terhadap mereka.

Dengan kata lain, penting sekali mempromosikan cara pandang baru tentang pengelolaan taman nasional, yang tidak menjadikan masyarakat di sekitarnya musuh. Baca selengkapnya…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *