Sejumlah Pakar Amerika dan Eropa Akan Hadiri International Conference di Palu
PALU, KABAR SELEBES – Sejumlah pakar dari perguruan tinggi di Amerika, Kanada, Jepang, Australia dan Indonesia, akan berkumpul di Palu, Sulawesi Tengah, dalam sebuah acara yang disebut An International Conference and Workshop Program, 16-22 Desember mendatang.
Ketua Panitia acara itu, Muhammad Nasrum dari Universitas Tadulako (Untad) Palu mengatakan, para pakar itu akan berkumpul dan mendiskusikan sejumlah isu penting di Tanah Air, antara lain isu agraria, perburuhan, pertambangan, konflik dan kekerasan serta isu tentang kebijakan publik.
Sejumlah pakar yang telah mengkonfirmasi kehadirannya antara lain, Tania Murray Li, antropolog dari Toronto, Kanada, Gregory Lawrence Acciaioli, antroplog dan Sosiolog dari Australia, David Henley, Guru Besar dala kajian Indonesia, Sejarah Asia Tenggara dan Ilmu Politik Asia Tenggara di Leiden university the Netherland.
“Keith Hart, ekonom dan antroplog dari London School of Economics dan Michael M.J Fischer, antropolog and Science and Technology Studies, Massachusetts Institute of Technology juga dipastikan hadir sebagai keynote honorary speakers,” kata Muhammad Nasrum.
Dalam konferensi itu, tiga pakar akan melaunching buku mereka, yakni Tania Murray Li dengan judul buku Lands End yang berisikan isu ekonomi politik pertanahan dan agraria, yang objek penelitiannya di Parigi Moutong Sulawesi Tengah, Albert Schrauwers yang menulis tentangTransformaai Dataran Tinggi Sulteng, zaman pra kolonial hingga kolonial dengan obyek penelitian di Poso, serta David McRay yang menulis buku tentang konflik dan kelompok radikal di Poso.
Profesor Marsetyo dari Direktur International Office Untad Palu mengatakan, konferensi ini dimaksudkan untuk menghamparkan suatu tantangan dalam kajian sosial dalam rangka mendorong gagasan-gagasan yang lebih segar, narasi baru dan pemikiran alternatif tentang konsep-konsep sentral mengenai Sulawesi Tengah.
Gubernur Sulawesi Tengah, Longki Djanggola menyambut baik konferensi internasional ini. Pihaknya bahkan ikut membantu dana dan sejumlah fasilitas lainnya kepada panitia dan para pembicara dari luar negeri.
“Ini momentum penting bagi sulawesi Tengah, agar tamu asing itu bisa lihat langsung keadaan kita, sehingga kesan negatif terhadap daerah ini dapat terbantahkan,” kata Gubernur.
Selama ini, kata Gubernur Longki Djanggola, pihak luar selalu mengidentikan Sulawesi Tengah sebagai daerah teroris. Lantaran itu, kehadiran para pakar dari Amerika dan Eropa itu di Palu, menjadi penting agar mereka juga dapat memberikan testimoni tentang keadaan sebenarnya setelah kembali ke negara mereka.(Ochan/Abdee)
Sumber: kabarselebes.com